Tepat jam 24:00 tanggal 24 Februari 2011 bunda ku di bawa ke Rumah Sakit Doktor Sutomo. aku pikir bundaku tidak apa2, hanya sakit seperti biasanya, hanya pingsan untuk sementara. tepat jam 01.00 pagi dini hari, tim dokter mengabarkan bahwa bundaku dalam masa kritis dan paling lama bertahan 24 jam. seketika itu aku sama sekali tidak melihat indahnya dunia, isak tangis dan air mata tak henti - hentinya keluar dari mataku. Sesosok wanita yang tegar, teguh yang selalu menasehati aku, ucapannya mendamaikan hatiku sekarang lagi terbaring koma di hadapan mata ku. Namun aku sadar bahwa aku tidak bisa hanya dengan menangis, aku pergi ke kos an ku dan aku ambil wudhu dan al-qur'an untuk aku bacakan di dekat bunda ku, karena aku teringat pesan guru ngaji ku dulu saat aku di pesantren tebuireng. saat orang lagi sakaratul maut atau lagi sakit, bacakan dia surat yasin biar para malaikat ikut mendoakan. Lantunan surat yasin aku bacakan tak henti - hentinya seiring isak tangis yang keluar dari mataku, air mata sudah tak terbendung mengingat jasa - jasa beliau dan kasih sayang beliau sepanjang masa. Adzan subuh berkumandang, saatnya sholat subuh dan dalam sujut panjangku aku berdoa untuk kesembuhan bundaku, meskipun aku yakin itu bunda tidak mungkin sembuh namun bagiku tidak ada daya dan upaya yang bisa aku lakukan selain minta pertolongannya. Jam 7.30 Bunda ku di bawa ke ruang seruni A - 6. Tempat yang membuat aku tiak mau memandangnya lagi, tempat dimana tidak mau aku kunjungi lagi. aku tetap bacakan surat yasin buat bunda ku tersayang, bunda kau dalam keadaan koma, namundia tahu keberadaanku. aku minta maaf yang sebesar2 nya karena belum bisa mengabulkan keinginannya untuk melihat ku segera berumah tangga. aku ingat sekali hari sabtu tahun 2009 beliau bilang sama aku ingin sekali menimang cucu terakhir dari aku. namun apa yang terjadi, jangankan menimang cucu, melihat anaknya menikah aja sudah tidak di ijinkan oleh alloh. Ku sentuh tangan nya yang lembut, dia pegang erat tangan ku seolah - olah tidak mau berpisah denganku. aku tetap bacakan surat yasin di dekatnya. mata ini sebenarnya ngantuk, namun apa boleh buat. jangankan tidur, berkedip pun aku tidak mau, aku tidak mau kehilangan moment bersamanya. aku ciumi pipinya, aku ciumi keningnya, aku ciumi tangannya, aku menangis di pelukannya. tapi apa yang terjadi, dia sedih mendengarku menangis, saat itu aku tahu kalo ibu tidak mau anaknya sedih meskipun dia lagi terbaring tidak berdaya. aku pun tidak mau menangis lagi di dekatnya. teman2 silih berganti datang mengunjungi, mendoakan dan turut bersedih. Jam 1600 kakakQ dari Jakarta datang, kedatangannya di sambut gerakan tangan bunda ku. aku bahagia melihatnya, apakah doa ku terkabul? my hope. siang dan malam silih berganti aku jaga bunda. tepat tanggal 25 Februari 2011 jam 10.00, aku periksa mataku di Poli Mata Dokter sutomo. lama sekali aku menunggu, sampai2 jam 11.50 aku mendengar bundaku Menghembuskan nafas terakhir. Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un, rdai kemaren aku sudah siap untuk kehilangan bundaku, isak tangis di hati tidak terbendung, aku serasa tidak berjalan di atas bumi aku urus rumah sakit bunda ku, aku urus semuanya untuk di makamkan di tanah kelahiran bundaku Pasuruan. Subhanalloh aku sudah tidak mempunyai bunda, aku iri dengan semua orang masih di beri kesempatan untuk ngusrus bunda nya sampai tua.
BUNDA.....AKU SAYANG BUNDA
MAAF BELUM BISA MENGABULKAN PERMINTAAN TERAKHIRMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar