Minggu, 12 Desember 2010

Jiwa Yang Rindu Kekasih

“Tak adil rasanya Allah berikan semua ini untukku”. Mungkin itulah sepenggal kalimat yang pernah terlintas dalam benakku, sebuah rangkaian kata dari hati seorang wanita yang mengharapkan kasih sayang seorang suami dalam hidupku yang telah lama aku nantikan.

Tetes air mata dalam kerasnya ujian hidup menjadikanku kuat dibalik lemahnya takdir sebagai seorang wanita. Di usiaku yang telah dewasa, hanya tangis sayat hati seorang wanitalah yang bisa ia rasakan, meskipun harus aku pendam tangis ini dalam-dalam.

Besar keinginanku untuk segera menikah, berharap ada pundak tempatnya tuk bersandar sekedar berbagi suka dan duka. Tapi apa daya, Allah belum menghendakinya. Kegagalan demi kegagalan dalam menjalin hubungan, membuatku harus kalah di tangan takdir, bahwa jodoh akan berpihak di waktu yang tidak akan pernah aku ketahui.

Dua puluh empat tahun sudah usiaku, tapi belum ada satupun lelaki yang berkenan meminangnya. Beragam usaha telah ia lakukan demi tercapainya harapan tuk menjadi wanita sejati, menjadi istri yang sholihah dan menjadi ibu yang bijak bagi anak-anakku kelak. Tapi manusia hanya wajib berusaha, Allahlah yang menentukan.

Berbagai keresahan menjadi sahabat dalam hidupku kini. Rasa sakit di kepala sebagai akibat dari akumulasi keresahannya yang memuncak menjadi momok yang sangat menyiksaku, belum lagi rasa mual dan muntah setiap kali tamu bulanan menghampiriku. Namun aku bukanlah wanita bodoh yang hanya berdiam diri saat sakit menyiksa.

Seperti halnya mencari jodoh, beragam usaha pun aku lakukan demi kesembuhan sakit yang menyiksaku selama ini. Tapi sayang, beragam usaha yang ku lakukan, beragam kata menyerah pula yang aku dapatkan. Berbagai dokter telah aku datangi, berbagai tes juga aku ikuti, tapi tak satupun jenis penyakit yang dapat didiagnosis untukku. Dokter menyerah dan hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa penyakitnya ini mungkin akibat stress yang berkepanjangan, sehingga solusinya adalah menikah sebagai peredam sakitnya. Semakin bertambah sedihlah aku akan apa yang dialaminya, harus dicari kemana jodoh kalau memang itu adalah peredam sakit yang menyiksaku selama ini, mengingat aku hampir putus asa dalam mencari jodoh, pasangan jiwaku.

Dalam peliknya hidup yang aku jalani, aku berkeluh kesah pada sahabatku yang selalu ada untuk hidup ku,

“Na, tulang rusuk darinya kamu berasal sesungguhnya ada di dekatmu, ia tak jauh-jauh dari hidupmu. Menangislah kamu di sepertiga malam terakhir, mohon Allah berkenan bukakan pintu rahmatNya untukmu.

Sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Tinggi, tapi ia tak bisa didekati dengan tinggi hati. Merendahlah, sebagaimana rendahnya kita di hadapanNya. BagiNya adalah sangat mudah apa yang dianggap sulit oleh manusia, dan Dia bisa membuat sulit apa yang dianggap mudah oleh manusia. Dia bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Bisa menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup. Dan bisa merubah malam menjadi siang serta merubah siang menjadi malam. Dia menciptakanmu dari tiada menjadi ada dan menjadikanmu tiada setelah kamu ada.

Teramat mudahlah bagiNya mendatangkan jodoh yang jauh menjadi dekat dan membuat jodoh yang dekat menjadi jauh. Hidupmu ada dalam genggamanNya, dan hidup jodohmu pun ada dalam kekuasaanNya. Dialah pemegang hati manusia, pemegang hatimu dan hatinya. Mintalah agar hatimu dipertemukan dengan hatinya dalam naungan Hati Allah agar hati kalian bersatu dalam cintaNya.

Sesungguhnya Allah sangat dekat, bahkan jauh lebih dekat dari urat nadimu sendiri. Dia Pengabul segala doa dan Penjawab segala harap. Dekati Allah, maka Dia akan mendekatimu. Satu langkah kamu mendekat, maka 1000 langkah Dia akan berlari mendekatimu. Karena Dialah Allah Zat Yang Maha Dekat untuk hamba-hambaNya yang berkenan mendekat padaNya.

Kalau kamu merasa Allah tak adil padamu, berpikirlah sejenak akankah Allah yang tak adil ataukah kamu yang tak adil padaNya? Allah dengan sifatNya yang Maha Adil telah berikan keadilanNya kepadamu berupa nikmat tak terkira dalam hidupmu, tapi sudahkah kamu bersyukur padaNya akan segala nikmat-nikmatNya? Kini kembalilah pada Allah, menangis dan tunduk sujudlah padaNya, memohon agar belas kasihNya Dia hadirkan untukmu. Untuk hadirnya jodohmu dan untuk kesembuhanmu.”

November 2010,

Do’a Cinta Sang Pengantin

Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkan kepada kami cinta
yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khodijah Al-Kubro,
yang Kau jadikan mata air kasih sayang Imam Ali & Fatimah Az-Zahro
yang Kau jadikan penghias keluarga NabiMu yang suci

Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah bagi kami dengan RidhoMu
Jadikanlah kami sebagai suami istri yang saling mencintai di kala dekat,
saling menjaga kehormatan di kala jauh.
Saling menghibur di kala duka,
Dan saling mengingatkan di kala bahagia,
saling mendoakan dalam kebahagiaan dan ketaqwaan,
dan saling menyempurnakan dalam beribadah kepadaMu.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepadaMu
dan bukti ikutnya cinta kami kepada sunnah keluarga RasulMu. Amiiin…

hani

Beberapa bait puisi di atas dalam selembar undangan pernikahan menjadi bukti jawaban Allah atas pinta tangis hambaNya. Aku di usiaku yang ke-24, didekatkan jodohnya oleh Allah, seorang lelaki bujang yang berusia 4 tahun di atasku. Seorang jodoh yang tak pernah ku sangka akan hadir menemani sisa hidupku, ternyata Allah hadirkan dan Allah jawab doa-doaku.. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)

Bisa kah Auditor Di sebut INDEPENDENT lagi??????

Jakarta, 29 nopember 2010 - Intitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Sebagai asosiasi profesi akuntan publik di Indonesia hari ini melakukan aksi protes atas Rancangan Undang - Undang akuntan publik (RUU AP) yang saat ini sedang dibahas komisi IX DPR RI. Dalam aksi protes ini, para akuntan publik menolak pengesahan RUU AP karena msih mengandung potensi yang menghambat peran akuntan publik dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam upaya pemberantasan korupsi.
RUU AP merupakan RUU yang sangat penting sebagaimana RUU Mata Uang dan RUU Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) yang berdampak makro, yang saat ini sedang dibahas oleh komisi XI DPR RI.
Di dalam RUU AP ini, bayak sekali terdapat pasal - pasal yang mematikan profesi akuntan publik di Indonesia padahal Indonesia saat ini sedang mengalamai krisis jumlah akuntan publik. RUU AP yang sedang dalam proses pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah ( DIM ) oleh Panja RUU AP Komisi XI DPR RI ini juga memuat pasal - pasal yang membuka keran masuknya akuntan asing yang akan dengan mudah menggali dan mengambil data - data perekonomian dan rahasia negara sehingga berpotensi merugikan perekonomian dan membahayakan keamanan negara.
"Keberadaan RUU AP ini benar-benar maut bagi iklim profesi akuntan publik di Indonesia. Kami para pelaku profesi dan Pengurus IAPI telah berupaya untuk menyampaikan hal ini kepada pemerintah maupun Komisi XI DPR RI, namun hingga saat ini masukan yang kami berikan seolah -olah dianggap angin lalu."jelas Tarkosunaryo, Sekretaris Umum IAPI.
Aksi protes IAPI kali ini merupakan aksi protes kedua, setelah sebelumnya pada bulan Oktober lalu IAPI melakukan aksi yang sama di depan Gedung MPR/DPR RI, setelah beberapa kali gagal menyampaikan aspirasi mereka melalui pertemuan dengan kementrian Keuangan RI, para anggota Komisi XI DPR RI, fraksi-fraksi dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
"Kali ini kami sengaja datang ke Istana Negara untuk bertemu Bapak Presiden RI. Aksi protes ini merupakan bagian dari perjuangan kami untuk menyampaikan aspirasi. Kami berharap Bapak Presiden mau mendengarkan dan memperhatikan aspirasi kami, sehingga beliau bisa membantu menyelesaikan masalah RUU AP ini," jelas Heliantono, Ketua Forum kantor Akuntan Publik se-Indonesia (FORKAP).
Selain melakukan aksi protes di depan Istana Negara, IAPI juga melakukan aksi protes di depan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada aksi protes di BEI ini, IAPI mencoba menggalang dukungan dari kalangan bisnis Indonesia, terutama karena jika RUU AP ini diundang-undangkan oleh DPR, maka dunia bisnis Indonesia lah yang paling pertama merasakan dampak nyata kerugian dari RUU AP ini.

WAHAI KAU YANG DI SANA.....SEGERA TEMUKAN AKU

Bismillahirrahmanirrahim..
Untuk calon suami dunia akhiratku
Asssalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Duhai calon pemilik tulang rusukku, aku akan segera hadir dalam dinginnya malam dengan hangatnya jiwa. Ku tunggu hingga Ijab Kabul terucap dari lisanmu.
Aku akan menjaga dalam harumnya semerbak dalam jiwaku, menunggu hingga engkau menahkodai bahtera kita. Ku kan berhijab dengan sempurna dengan tak selalu mengikuti arah arus angin yang berhembus.

Duhai calon imam dalam sholatku, aku kan selalu hadir dalam cintamu kepada Allah, dengan sigap aku akan menghamparkan sajadah sebagai alas sujudmu, dengan hadirku sebagai makmum Insya Allah akan menyempurnakan sholat kita. Deru do’amu teiring “aamiin” dari lisanku.

Dalam hening malam bulir air mata tak henti ku teteskan bercahayakan munajat doa.

Duhai calon pemilik tangan gagah yang menolongku ketika aku terpuruk dan jatuh.. lindungi aku dalam perjalanan hidup kita, ketika engkau terluka kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona, menyembuhkan segala perih dalam jiwamu.

Duhai calon pengusap air mataku, sungguh engkau takkan rela calon bidadarimu ini menangis, usaplah lembut pipi kemerah-merahan ini agar tak menangis, dan kan kuhaluskan telapak kakimu dengan mencucikannya ketika engkau pulang dari berjihad.

Duhai calon ayah dari para mujahi-mujahidah kita, aku sebagai madrasah pertama sebagai sumber ilmu dari anak anak kita, kan kutanammkan ilmu agama agar mujahidah kita takut akan Rabbnya, santun pada kedua orang tuannya, menghormati orang-orang yang lebih tua. Akhlakul karimah yang baik kan kusisipkan dalam prilakunya semenjak kecil.

Duhai calon nahkoda yang kan membawa keluargaku ke surga…
Mari kita hiasi rumah kita dengan cahaya cahaya iman…

Aku dalam diam sengaja tak menampakkan diri, agar engkau benar benar menemukanku dalam cahaya sujudmu
Aku tak banyak bicara karna aku takut ketika aku menyapa, engkau tepesona pada apa yang kuucap
Aku menunduk malu, tak berani menatap mata binar yang engkau miliki, karena aku takut dapat memudarkan imanku

Temukan aku wahai calon imam dalam sujudku…
Aku menunggu lisan ijab darimu..
'''''---Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh----'''''

Wahai HATI KU YANG LAGI RAPUH

Wahai hatiku
mengapa kau tergelincir percaya pada kekuatan selain Allah?
Cukupkanlah Allah sebagai Pelindungmu
Cukupkanlah Allah sebagai penolongmu.
Wahai hatiku
ketika ketidak berdayaan hinggap didirimu
ketika kelemahan jadi bagian dirimu
ingatlah Allah dan berjalanlah menuju Dia
Dia akan kuatkanmu
Dia akan temanimu
Maukah engkau wahai hatiku??

kamu bilang sudah dewasa
Jiwa yang dewasa adalah jiwa yang mampu memahami arti dalam hidup
tatkala lelah dalam raga hadir
maka nurani akan mencoba tersenyum ikhlas
Dalam derasnya aliran sungai
ia kan terus menuju hulu
biarpun dihantam oleh bebatuan
dipisahkan oleh anak anak sungai
ia pasti mengalir kehulu.

..:: berikan yang terbaik dalam ...hidup, karena dunia ini hanya sementara, wahai kau hatiku ::..

BENAR - BENAR TAKUT JATUCH CINTA LAGI

Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta-minta agar disegerakan (datang)nya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan." (QS. 16 : 1)

Hari-Hari terakhir jadi terasa sedikit berat. Beberapa hal yang harus dikerjakan secara bersamaan datang tak terbendung. Masih sibuk di depan buku - buku accountingku, aku mencoba untuk menguatkan hati lewat ayat - ayat sucimu yang kuputar lewat radio sang FM di 94.01 di hp sony ericsson yang masih setia menemaniku. Tapi kemudian aku tertegun sejenak, dan baru sadar bahwa yang di di lafalkan adalah surat Al-Dzariyat "Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari (kebesaran Allah) (QS Al-Dzariyat [51]:49).

Teringat bahwa aku begitu lemah dan tak tahu arah. Lamunanku kembali terbangun dalam kenangan-kenangan dengan orang yang beberapa tahun lalu pernah menghiasi fikirku. Seseorang yang terlihat begitu sempurna di hatiku, meski tak pernah sekalipun aku melihat dirinya dalam dunia nyata.
Datangnya begitu tiba-tiba dan tak pernah kuduga. Dia datang dalam hari-hariku sebagai teman dunia maya. Hingga akhirnya kini dia menghilang, pergi seiring dengan berjalannya waktu.
Sebuah perkenalan yang diawali dengan niatan yang baik. Aku ingin menjadi temannya, karena bagiku sebuah ikatan persaudaraan teramatlah penting. Tapi hatiku terlalu rapuh dan lemah, tak kuasa aku menjaga segumpal darah di dalam tubuh yang hina ini. Aku mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda, rasa yang mungkin juga pernah hadir dalam hatiku.


Malam-malamku kubangun dalam sujud yang kupenuhi dengan tangis. Ketakutanku akan hadirnya rasa itu begitu dalam. Aku mencoba menyerahkan segalanya padaNya yang menguasai setiap hati manusia. Aku meminta padaNya yang telah begitu menyayangiku yang begitu hina ini, kuminta agar hati ini dikuatkan dan agar hati ini tak lagi terjebak pada rasa yang semu. Karena aku takut rasa itu akan menjauhkanku dariNya.
Aku mencoba tabah, berbagai hal kulakukan demi menenangkan hati ini. Kubuka musyafku, kubaca surah Ar-Rahman yang begitu indah dan menjadi pengobat lukaku selama ini. Tapi kemudian aku kembali teringat kepadanya yang tak pernah kutahu siapa. Tak kuasa menahan air mata, kembali aku berpasrah padaNya karena aku benar-benar takut.


Dia benar-benar sosok yang sempurna di hatiku. Masih terbayang jelas bahwa dia selalu hadir dalam setiap masalah yang kuhadapi. Dia begitu sempurna bukan karena fisik ataupun kekayaannya. Tapi dia begitu terlihat sempurna karena dia selalu mencoba mendekatkan hatinya pada Rabb-nya. Orang yang semakin jarang kutemui dalam kehidupan yang ada di sekitarku.


Tapi aku kembali pada diriku. Aku terlalu lemah untuknya, terlalu hina jika disandingkan dengannya, karena aku bukanlah bidadari syurga, yang selalu sempurna dalam setiap hal. Aku tak seindah mereka yang selalu dapat menjaga agama dalam setiap hela nafas. Dan aku takut jatuh cinta.


Kemudian dia mulai pergi seiring berjalannya waktu. Aku mencoba untuk tabah dan ikhlas dalam menjalani ini semua, karena kutahu, Allah tidak akan menguji diri ini melebihi batas kemampuanku. Dan kutahu, Dia akan memberi yang terbaik untukku.
Aku kembali tersadar dari lamunan. Segera aku beristighfar, kemudian kulirik penunjuk waktu yang terdapat di handphone ku. Pukul dua dini hari, saatnya aku untuk mengistirahatkan diri. Tapi rasa hati ini menginginkan untuk berjumpa denganNya karena aku begitu merindukannNya. Dan, malam ini pun aku kembali larut dalam tangis ketakutanku, karena aku takut jatuh cinta.

JODOHKU AKU RINDU KAMU

Assalammu'alaikum........

Apa kabar jodohku? Baik-baik saja kan??  Berat rasanya kantung mataku tertutup. Bagaimana dengan kamu? Apa kamu slalu terbangun disepertiga malam terakhir? Dan apakah mulutmu trs menerus berdzikir dimalam itu?

Jujur aku rindu kamu....jodohku...,,
Tapi saat ini blm saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mau..,atau aku tak rindu. Tapi memang karna perjalanan kita masih panjang. Dan masih banyak kewajiban yg harus kita penuhi sayang..,,Terkadang aku berfikir...apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku??Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya??

Berat hati ini menantimu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau slalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat Dzuhur tiba..
kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadap-Nya?


Jodohku...sehatkah kamu?
Kalau saja aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.,

Jodohku sabar dan tenanglah...
aku disini masih bersabar menantimu,Hatimu tak sedang terluka kan? tersenyumlah... karna aku yakin kebahagiaan akan slalu menyertai kita,Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, ambil air wudlulah... dan mendekatlah kepada-Nya.,Tapi disini ak berharap kau baik-baik saja..,

Hmm....
waktu ini memang terasa lama buadku.,tapi ak yakin takkan lama lagi kau akan hadir menyapaku dan mengajakku untuk melakukan shalat fardhu.
Dan sering pula kau akan menyanyakan.. " Sudah shalatkah kau sayang?"

Jodohku...aku rindu..,
Kapan kita bertemu? Begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat2mu. Hati ini kosong...dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yg kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.

Jodohku...
apa kau jg rindu padaku? Bagaimana dengan Qur'an mu? Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isya'? Apa yg kau pahami dari surah itu? Ceritakanlah kepadaku....Aku siap mendengarkan., dan begitu jg dengan keluh kesahmu,aku siap berbagi sayang...

Perubahan apa yg kau lakukan dari hari ke hari sayang? semakin membaikah? Tak kau sentuh kan hal-hal yg dilarang agama?
Aku berharap seperti itu...Jodohku....
disetiap langkahku dan seusai shalatku..
ku titipkan AL -Fatihah untukmu,agar kau slalu berada dijalan-Nya..

Sabar ya sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yg lama..
Jangan sampai kau salah jalan sayang.,Salam rindu pula untuk orang tuamu, baik-baikah mrk?Masihkah kau jaga mereka dg kasih sayangmu?Dan sudahkah kau bersyukur??

Sayang...
nantilah aku, dgn berbagai kebaikan yg nantinya akan membawa Rahmat untuk kita, Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama. Karna aku mencintaimu secara tulus...




Jodohku...
bersiaplah kau untuk mencintaiku scara tulus dan mau menerima segala kekuranganku...dan membenarkanku dikala ak salah.Sayang... berusahalah! Kita pasti akan sukses! Bahagiakan orang tuamu...dengan menjaga sikapmu dan tuturkatamu..

Aku yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang cakap untuk memimpin kelak.
Jgn pernah merasa sepi..
karna aku disini masih setia menantimu, dan disini aku masih setia menjaga kehormatanku.


Sayang...
kalau siang sudah berlalu..pejamkan matamu dg buaian do'a, begitu juga ucap do'a dariku selalu menyertaimu...
Smoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang benar. AMin...


Jodohku...
Tak terasa pena ini telah banyak kui goreskan diatas kertas putih ini, yg memang benar ini adalah tanda kerinduanku kepadamu.,
Ingatlah sayang...
aku slalu ada untukmu...
Untuk itu jgn pernah kau merasa sendiri atau sepi..


Hmm...semoga kerinduanku ini akan terjawab,seiring berjalannya waktu.
Salam hormatku dan sayangku untukmu......

Wassalammu'alaikum